Senin, 02 Maret 2015



“Kerajaan Islam terbesar
yang paling bersejarah di dunia”


Hasil gambar untuk foto para pemain abad kejayaan


ð Sejarah singkat Kesultanan Ottoman (Turki)

Awal mula kesultanan Ottoman pertama kali didirikan oleh kaum Bani Utsman pada tahun 1299. Di awali dengan keruntuhan Kekaisaran Bizantium pada abad ke-13 oleh beberapa kabilah, yang salah satu dari kabilah tersebut adalah Osman I.

Kepemimpinan Osman memberi pengaruh politik yang kuat terhadap perkembangan kesultanan. Atas keberaniannya Osman diberi panggilan “Kara” yang dalam bahasa Turki artinya “Hitam”. Pada periode kejayaan Turki Ottoman mempergunakan pemerintahan formal yang tetap digunakan selama 4 abad lamanya.

             Pada tahun 1453 Kesultanan Ottoman mengukuhkan bahwa kesultanan Ottoman sebagai kekuatan besar yang berada di Eropa Tenggara dan di wilayah Mediterania timur. Wilayahnya sampai ke Eropa dan Afrika Serikat.

Ottoman mencapai kejayaannya dibawah kepemimpinan beberapa Sultan, namun Kesultanan Ottoman yang paling Berjaya atau pada masa keemasannya ketika di bawah kepemimpinan Sultan Selim dan Suleiman.

-      -   Pada masa kepemimpinan Sultan Selim (1512-1520), Ottoman memperluas wilayahnya dengan mengalahkan Shah Dinasti Safati dari Persia bahkan sampai ke Mesir.

-      -   Pada masa kepemimpinan Suleiman (1520-1566), tahun 1521 Ottoman menaklukan Kerajaan Beograd, kemudian menaklukan kerajaan Hongaria dan beberapa kerajaan lainnya di Eropa tengah. Tahun 1529, Sulaiman menyerang kota Wina namun gagal karena kendala musim.

             Ketika masa kejayaannya, adapun beberapa pemberontakan yang menyebabkan akhir atau kemunduran dari kerajaan Islam terbesar ini. Misalnya saja pemberontakan Jelali yang terjadi sejak tahun 1519 dan berakhir tahun 1610. Pemberontakan Yenisaris tahun 1622 dan pemberontakan wanita tahun 1530-1660. Selain itu , setelah kepemimpinan Suleiman (1566) wilayah kekuasaannya semakin berkurang, karena bangkitnya kerajaan-kerajaan Eropa yang membuat perekonomian lemah. Awalnya Ottoman memiliki teknologi militer yang hebat, namun menjadi kalah tertinggal oleh Eropa dan terhalang oleh konservatisme agama yang mulai mengalami perkembangan. Jadi ketika masa kepemimpinan Suleiman habis dan di lanjutkan oleh putra Sulaiman, Ottoman pun terus mengalami kemunduran dan musuh pun semakin berani terhadap Kesultanan Ottoman karena situasi dari permasalahan keluarga antara permaisuri dan haremnya yang selalu bersiteru sehingga berakibat pada penerus Ottoman yang akhirnya meninggal (putra permaisuri) dan akhirnya penerus Ottoman pun di alihkan kepada putra ke 3 dari harem kesayangannya Suleiman. Sejak saat di tangannya lah Kejayaan Kesultanan Ottoman semakin hancur  dan kalah bersaing dengan bangsa Eropa.



Kisah dari sejarah ini pun kini telah ditayangkan di Indonesia. Sejarah nya telah dikenal dunia dan telah ditayangkan di 60 negara. Dari kisah ini juga dapat membuktikan bahwa sebenarnya Islam lebih dahulu berjaya dan maju dibandingkan dengan yang lainnya. Serta membuktikan bahwa sebenarnya sebelum kemajuan bangsa Eropa terlebih dahulu ke militeran bangsa turki lah yang lebih maju dan hebat.





 

Kisah Cinta Sulaiman bersama istri tercantik.

  Hasil gambar untuk lukisan putri hurrem kerajaan ottoman yang asli
     
Haseki Hurrem Sultan Anastasia Lisowska atau yang juga dikenal dengan nama Aleksandra Lisowska, dan juga tenar dengan nama Roxelana. Dia adalah istri King Suleiman yang paling cantik di antara semua istri sang raja.
Ia lahir pada tahun 1502 di kota Rohatyn, Polandia. Saat ia beranjak dewasa, Roxelana ditangkap oleh bangsa Tartar Krimea dan dijadikan budak di Kaffa. Setelah itu, ia dibawa ke Konstantinopel, Turki.
Wajahnya yang cantik berhasil menarik hati King Suleiman. Dan ia dijadikan istri oleh sultan legendaris di Kerajaan Ottoman tersebut.
Sebelum menjadi istri King Suleiman, Roxelana beragama Kristen Othodoks. Ia masuk Islam atas bimbingan sang raja dan menganut agama tersebut sampai akhir hayatnya.
Kecantikan Hurrem Roxelana membuat para istri King Suleiman yang lain cemburu. Berbagai cara dilakukan, agar membuat perhatian sang raja kembali kepada mereka.
Suatu hari, istri pertama King Suleiman, Mahidevran bertengkar dengan Hurrem Roxana dan ia memukulinya. Naas, pertengkaran itu diketahui oleh sang raja yang langsung mengusir istri pertama beserta putranya, Mustafa. Putra yang seharusnya menjadi pewaris tahta itu pun dibuang ke Manisa.
Sepeninggal Mahidevran, pengaruh Hurrem Roxelana kepada King Suleiman semakin kuat. Ia tidak hanya memberikan saran soal rumah tangga istana, tapi juga memberikan pengaruh pada kebijakan politik dan pemerintahan sang Sultan.
Semasa hidupnya, Hurrem Roxelana adalah penasihat King Suleiman. Tidak hanya untuk urusan dalam negeri, tapi juga urusan luar negeri kerajaan Ottoman.
Beberapa surat yang pernah ditulis oleh Hurrem Roxelana kepada pemimpin negara lain, seperti kepada Raja Sigismund II Augustus menjadi salah satu buktinya. Di dalam surat tersebut, Roxelana meminta kepada sang Raja Polandia itu untuk tunduk kepada suaminya King Suleiman.
Selain itu, beberapa sejarawan seperti yang dilansir dari Wikipedia juga meyakini bahwa Hurrem Roxelana juga berhasil mempengaruhi King Suleiman untuk mengontrol penjarahan bangsa Tartar Krimea di tanah kelahirannya, Polandia.
Dari pernikahannya dengan King Suleiman, Hurrem Roxelana mendapatkan enam orang anak. Putri Mihrimah, Selim II, Beyazid, Abdullah, Cirangir dan Mehmed.
Di masa depan, Selim II menggantikan posisi ayahnya sebagai raja dan memerintah di Kerajaan Ottoman.
Selim II berhasil menjadi raja karena Mustafa sudah tiada. Mustafa dibunuh oleh King Suleiman karena takut akan memicu pemberontakan, dan itu akan membuat posisi Selim II jadi tidak pasti di tahta kerajaan.
Roxelana meninggal dunia pada 15 April 1558. Jenazahnya dimakamkan di Masjid Raya Sulaimaniah, Konstantinopel, Turki.
Makamnya didesain dengan sangat unik dan indah, menggambarkan sebuah taman surga. Itu adalah sebuah penghormatan yang diberikan kepadanya, agar tetap tersenyum di alam lain yang menyenangkan.
Tempat peristirahatan terakhir Roxelana berdekatan dengan King Suleiman. Mereka hanya terpisah oleh struktur kubah di Masjid yang sama.



Peninggalan Kerajaan Ottoman


Peti mati dan mausoleum Suleiman yang terletak di Masjid Süleymaniye

Türbe (makam) Sultan Süleyman di Masjid Süleymaniye.


Masjid Sultan Suleiman di Mariupol, Ukraina.